Blogger news

Life is like camera. Focus on what's important. Capture the good times. Develop from the negatives. And if things don't work out, just take another shoot

Rabu, 23 Juli 2014

Berhentilah-Mengeluhkan-Indonesia-mu-di-Sosial-Media!



KAMU = INDONESIA
Baiklah, ini mungkin akan menjadi sesuatu yang berbeda dalam blog saya. Karena biasanya blog saya berisi tentang sesuatu yang berwarna merah jambu, namun kali ini saya akan berbicara sedikit tentang Merah Putih ku, karena aku mencintainya. Indonesia-ku.
Indonesiaku tercinta ini sedang ramai ramainya berkicau tentang pemimpin barunya. Geram saja saya menyaksikannya. Rakyatnya, lebih memilih terpecah dan berperang hanya karena seorang pemimpin. Sedih sekali saya melihatnya, sebegitu-mudah-nya-kah kalian terpecah belah?
Media sosial menjadi wadah yang menurut saya kurang pantas untuk dijadikan ajang protes, lalu adakah yang berubah darinya jika anda anda semua ber-protes-ria dengan menjelek jelekkan rival dari dia yang anda dukung? Atau akankah rasa kecewa anda akan terobati dengan mengecam pemimpin baru yang tidak anda jagokan? Lalu apakah semuanya akan berubah jika anda memilih berbusa di sosmed anda? -_- tidak ada yang akan berubah kawan.


Berhentilah mengeluh, mencobalah berlapang dada.


Anda sekalian ini, yang berusia sama seperti saya atau sebaya, lebih tua, atau lebih muda dari saya namun sudah memiliki hak pilih suara, pastinya pernah tau pelajaran ini di sekolah: terimalah hasil keputusan rapat/pemilu/hal yang diputuskan bersama dengan lapang dada dan mematuhinya.
Protes tentu saja tak ada yang melarang, bahkan undang undang Indonesia pun memiliki pasal untuk kebebasan berpendapat. Namun alangkah baiknya bentuk protes tersebut bukan sesutu yang mengintimidasi pihak tertentu dan disampaikan secara bijaksana.
Mari kita renungkan, bentuk protes yang sedemikian rupa di sosial media apakah bisa merubah nasib kawan kawan sekalian? Bisakah merubah Indonesia menjadi negara yang lebih maju? Bayangkan saja, bagaimana Indonesia bisa menjadi negara yang maju, jika rakyatnya saja sibuk mengeluh di sosial media?
kawan kawanku sekalian, apa yang anda lakukan itu mencerminkan negara kalian. Indonesia adalah negara pengeluh dan tak pernah maju, karena penduduknya hanya bisa mengeluh dan tak pernah mencari solusi terbaiknya.

Stop mengeluh!

Anda cinta Indonesia? Maka kerjakan bagian anda dengan baik. Anda pelajar? Belajarlah! Indonesia butuh generasi muda yang cerdas, bukan pengeluh. Anda pengajar? Anda menteri? Anda pekerja? Kerjakan lah dengan amanah. Anda seorang WARGA NEGARA INDONESIA? Jadilah warga negara yang baik, dengan menerima sebuah pilihan, tidak terpecah belah, membantu Indonesia untuk menjadi lebih maju J
Sekian dari saya seorang yang cinta Indonesia-yang-muak-melihat-pengguna-sosmed-yang-Cuma-bisa-koar-koar-dan-menjelek-jelek-an, semoga manusia Indonesia bisa lebih cerdas menggunakan otak, teknologi, dan media yang ada J

Senin, 19 Mei 2014

Semesta dan Campur Tangannya, Jatuh Cinta Diam Diam..



*ditulis sebagai kenangan, bagaimana jatuh cinta bisa begitu indah dan menyakitkan. Bagaimana rasa pernah tersimpan sebelum terungkapkan. Sudah dikirim ke orang yang bersangkutan pada tanggal 15 Februari 2014. Dipost ulang untuk sekedar berbagi cerita :) terimakasih :)
Bagi orang orang yang mengalami jatuh cinta diam diam, cukup untuk melihat sosok yang dipujanya berjalan, tertawa, tersenyum, melambai menyapa dengan sepatah kata ‘hai’, ‘hallo’, atau ‘kok masih di sini?’ adalah sebuah kebahagiaan. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, cinta pada sosoknya adalah sebuah keindahan untuk menyimpan senyumannya untuk dirinya sendiri, tanpa ada orang yang tau, tanpa ada siul siul jahil, tanpa ada godaan, hanya dia dan seorang yang dipujanya. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, semesta adalah takdir yang selalu dinanti. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, cinta tetaplah cinta yang berwarna merah jambu bahkan saat dunianya berwarna hitam dan putih. Karena jatuh cinta diam diam tetaplah cinta yang menyenangkan.
Aku pengecut, aku jatuh cinta diam diam. Tapi ini bahagiaku, hanya untuk menanti senyumnya dan memperhatikannya dari jauh, memujanya dalam diamku, mencintainya dengan tatapan mataku, membisikkan namanya dalam hembus deru nafasku saat dia didekatku. Aku, orang yang jatuh cinta diam diam. Semesta adalah kawanku, yang dengan kebetulan kosmosnya mendekatkanku padanya, sosok yang senyumnya selalu kutunggu tunggu.
Dia tak tahu, belum tahu, atau sudah tahu tentang rasaku, aku tak peduli, aku hanya ingin mencintainya dalam diamku. Entah kapan, pasti akan aku ungkapkan. Bukan sekarang, aku hanya ingin menikmati senyumnya dengan caraku, mencurinya dari celah celah kecil perhatian orang di sekitarku, menguncinya untukku sendiri. Hanya senyumannya dan aku.
Aku begitu sangat menghargai konspirasi semseta untuk membantuku, mebantuku untuk menikamati ‘jatuh cinta diam diam’ku.
Aku menikamti bagaimana semesta membuatnya mengenalku. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya berdansa tanpa musik bersamaku. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya tersenyum kepadaku. Aku menikmati bagaimana semesta mempertemukan langkahnya dan langkahku untuk sejenak beriringan di Selasa pagi yang indah, atau Rabu yang menyenangkan. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya dan aku berpapasan, dan kata ‘hai’ itu muncul. Aku menikmati bagaimana semesta berkonspirasi untuk membuat semua ini nyata.
Kau tahu? Adalah bahagia saat semesta berkonspirasi untuk membuatku terlambat bangun di pagi hari dan membuatku berfikir ini adalah hari yang menyebalkan, namun saat aku melangkahkan kakiku keluar dari pintu gerbang dengan ketergesaan untuk berangkat kuliah, aku melihatnya, dan aku tahu sejenak langkahnya dan langkahku akan beriringan. Bahagia.
Adalah bahagia saat aku harus resah karena ujian lari (olah raga), namun semesta kembali berkonspirasi untuk membuat deret barisan manusia di depanku  berpindah tempat dan digantikan oleh deret manusia lain yang ternyata salah satu diantaranya adalah dia, orang yang senyumnya selalu ku tunggu dalam diamku, saat aku jatuh cinta diam diam.
Jatuh cinta diam diam.
Ah! Lucu bagaimana orang yang jatuh cinta diam diam bisa tahu dan mengingat detail kecil tentang orang yang dipujanya yang belum tentu orang lain tahu. Senyumnya, semua warna baju yang akan ia pakai untuk kuliah, gelak tawanya, bagaimana ia berjalan, tingkah konyolnya, air mineral yang ia selalu bawa saat ia berangkat kuliah dan senandung senandung kecil yang ia bisikan dalam lamunannya.
Aku selalu mengingat suaranya, tawa renyahnya, bahkan dalam keramaian suara itu selalu lebih menonjol untuk lebih cepat sampai di pendengaranku, aku tahu dia ada. Selayaknya orang yang jatuh cinta diam diam, aku memperhatikannya lebih banyak dalam diamku.
Untuk dia yang aku puja dalam diamku, yang senyumnya selalu bisa merubah gelap hariku menjadi secerah matahari di pagi hari yang indah, yang senyumnya selalu bisa membuatku tersenyum lebih dari senyumku tanpanya, yang senyumnya selalu ku nantikan, yang senyumnya adalah sentilan semangatku, yang senyumnya adalah alasanku untuk rela menoleh ke kanan dan kiri hanya untuk mencari sosoknya, yang senyumnya adalah alasanku untuk jatuh cinta diam diam dan menguncinya untukku sendiri. Aku jatuh cinta. Dalam diam. Kepadamu, XXXX :)

Selasa, 28 Januari 2014

CINTA, lagi? Tentu Saja.


Teruntuk mereka yang sedang jatuh cinta, dalam buaian cinta, dan mereka yang berjuang mengepakkan sayap cinta.

Hai, bagaimana kabar hatimu?

Baiklah, tak perlu dijawab. Aku sudah cukup mengenali isi hati, apalagi isi hati yang berkawan dengan cinta.

Bagaimana dengan yang jatuh cinta? Hati sepertinya lebih merasakan banyak hal baru dan tercampur aduk kan? Ada rasa bahagia, takut, menyenangkan, sedih sendiri, galau dan rasa yang tak banyak bisa diungkapkan dengan kata kata. Aku benarkan? :)

Lalu, bagaimana yang sedang dimabuk asmara dalam buaian cinta? Ah ya aku tahu, tak ada hari yang lebih indah saat kamu menemukan senyumnya, mendengar gelak tawanya atau sekedar melihatnya melambaikan tangan. Harimu sepertinya sangat indah saat dipenuhi cinta ya kan? Ah tak perlu tersenyum seperti itu, aku tahu rasanya :)

Dan apa kabar kamu yang sedang berjuang mengepakkan sayap cintamu? Kamu sedang berjuang sendiri, apakah dia yang dulu selalu berusaha membuatmu bangkit kini menghilang? Lalu kamu, iya, kamu masih berlari mengejar sesuatu yang berhenti namun tak dapat kamu raih? Hmm bagaimana denganmu yang ingin melepaskan tapi tak semampu itu untuk melupakan? Atau kamu, masih saja menanti uluran tangan itu untuk mengajakmu kembali berjalan bersama sedangkan dia sudah berlari jauh di hadapanmu? Bagaimana rasanya? Ah sudah, aku tahu. Lelah bukan? Kadangkala hatimu merasa kamu ingin menghentikan semua yang sia sia untuk kamu lajutkan. Berhenti untuk terus berusaha memperjuangkan cintamu, usaha yang sia sia untuk kembali masuk dalam hidupnya. Tapi di lain sisi kamu juga ingin berhenti untuk melangkah maju, karena kamu pun tahu itu sia sia untuk melupakannya, takkan pernah berhasil kamu lakukan. Wah, benarkah yang aku ungkapkan? Sedih sekali jika memang seperti itu.

Garis bawahi ini, aku bukan ahli cinta. Tapi percayalah, aku berusaha mengerti cinta.

Baiklah, mari kita samakan pandangan dulu tentang apa itu cinta. Cinta, menurutmu apakah itu? Ah takkan berhenti disatu halaman jika kita mendefinisikan cinta dari semua pandangan manusia bumi ini, ya kan? Menurutku kamus bahasa manapun takkan mampu mendefinisikan cinta sesuai dengan kata hati manusia, karena setiap hati manusia memiliki definisinya sendiri.

Untuk mereka yang sedang jatuh cinta, mungkin cinta itu seperti  roller coaster penuh sensasi saat cinta membawamu melambung tinggi, rasa takut jatuh itu ada, tapi kamu tetap menikmatinya. Atau bisa diumpamakan seperti ini, saat kamu jatuh cinta, otakmu mengatakan jatuh dari ketinggian itu sakit, tapi hatimu yakin kamu bisa terbang. Kok kamu tersenyum sendiri, menyadarinya yah? :D

Untuk mereka yang sedang dalam buaian cinta, cinta itu seperti mimpi yang diawetkan tak ada rasa takut untuk terjaga. Menikmati hari hari bersamanya, seperti kamu dan dia tak memerlukan orang lain lagi untuk tetap bahagia. Membayangkan wajahnya saja membuatmu selalu ingin tersenyum. Setiap kali kamu menutup mata, wajahnya lah yang kamu lihat. Memikirkannya, sepertinya bukan hal yang membosankan. Cinta memang obat yang manjur, tapi ingat terlalu banyak dosis kamu bisa gila, atau mati :D

Untuk mereka yang cintanya terhempas jarak, cinta itu pelukan dalam doa. Cinta itu perjalanan, dan pertemuan adalah perhentian yang paling dinantikan. Cinta itu sebuah cerita, saat jarak menjadi sang antagonis, hey tapi ingatlah kau yang menjadi bagian cerita itu tetaplah pemeran utama, yang akan selalu berakhir bahagia :’) apa? Tentu saja, ini kisahku, aku pernah mengalaminya.
 
Untuk mereka yang memiliki cinta paling menyakitkan, menurutku. Saat sama sama saling cinta, namun harus mengalami perbedaan. Cinta beda kasta. Cinta beda usia. Cinta beda alam, oh yang ini tentu saja harus kau abaikan. Heheh. Dan beda beda yang lain. Cinta adalah perjuangan, yang akan indah saat bisa saling meleburkan. Lalu, bagaimana dengan cinta beda agama? Cinta adalah malam malam dimana saat saling berdoa kepada Tuhan ‘yang mereka bilang berbeda’, meyakini sebuah hal, bahwa sebenanya Tuhan yang menciptakan, Tuhan yang memberi takdir dan memberikan jodoh adalah zat yang sama, Tuhan yang satu. Mungkin sekarang mereka yang dalam kisah ini adalah perbedaan, namun siapa yang tahu takdir Tuhan? Mungkin suatu saat nanti takdir Tuhan yang akan menyamakan dan meleburkan perbedaan mereka. Semoga saja. Hmm, kau mengingat sesuatu tentangku lagi  ya? Iya aku mengalaminya :’)

Dan untuk mereka yang jatuh cinta diam diam, cinta adalah rasa bahagia saat kamu menangkap senyuman dan menyimpannya untukmu sendiri. Atau saat jantung berdegub lebih keras saat kamu sedang asyik memperhatikan dari jauh namun sedetik kemudian yang sedang diperhatikan menangkap basah kegiatan diam diammu, kamu tersenyum dan mengalihkan pandanganmu. Ahahah lucu sekali ya? Tapi jatuh cinta seperti bukanlah hal yang selalu indah. Bagaimana kamu hanya bisa menyimpan semua rasamu sendiri, bahagia, bahkan sedihmu. Terlalu takut untuk mengungkapkan? Kurasa bukan, mungkin kau hanya ingin menikmati cinta ini sendiri. Atau kau hanya takut menerima reaksi yang akan muncul saat cinta itu terungkapkan.

Lalu, untuk mereka yang cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Cinta mungkin seperti bunga mawar yang sangat indah namun penuh duri. Kau berusaha terus menggenggam keindahannya, tapi tentu saja itu justru melukai dirimu sendiri. Ah bertahanlah engkau yang mengalaminya. Coba bayangkan saja, saat cintamu itu tak lagi bertepuk sebelah tangan, luka yang tadinya kau rasakan akan ada yang menyembuhkan :)

Lalu, sudah kau tangkapkah apakah sebenarnya cinta itu?

Bagaimana dengan pendapatku ini, cinta tetaplah cinta, mau diungkapkan atau tidak, mau membahagiakan atau tidak, diperjuangkan atau tidak terbalas, itu tetaplah cinta. Cinta memiliki artinya sendiri. Memiliki warnanya sendiri, bahkan saat dunia berwarna hitam dan putih, cinta tetap akan berwarna merah jambu ;)

Cinta itu seperti sayap. Cinta akan membawa setiap orang terbang dalam angan. Membawanya lebih tinggi saat kepakan sayap cinta itu menguat. Menjatuhkannya dengan sangat menyakitkan saat sayap sayap cinta itu tak lagi mampu terbang, saat salah satu sayapnya tak mau lagi berusaha untuk mengepak bersamaan, atau saat sayap itu harus terpisah dan terbelah. Karena cinta, bukan selamanya untuk bahagia bukan? Bahkan saat kamu jatuh cinta, kata ‘jatuh’ telah memperingatkanmu, kau bisa jatuh kapan saja. Namun, jatuh cinta tetaplah menyenangkan, kau takkan pernah lelah untuk merasakannya, sekalipun kau telah jatuh berkali kali sakitmu akan hilang saat kau menemukan obatnya, cinta.

Bagaimana? Cinta itu rumit yah? Tapi kau takkan pernah menyesal mengalaminya.

Hey, aku masih bukanlah ahli cinta. Aku juga bukan peri cinta. Aku masih saja orang yang ingin mengerti cinta. Orang yang bahagia bisa berkenalan dengan cinta, dengan jatuh dan mencinta, dengan rasa luka dan bahagianya bagaimana disembuhkan oleh cinta.

Jangan takut jatuh cinta ya, merasakannya adalah sebuah keajaiban. Mengungkapkannya adalah sebuah perjuangan. Dan bisa merasakan dicintai adalah anugerah. Lalu, bisa saling mencintai adalah kebahagian yang takkan pernah ingin kau tuntaskan :)
Bukan peri cinta.
Dengan penuh rasa cinta,
Retno sulistia :)
28 Januari 2014. Dini hari, bersama gerimis romantis.