Aku ingin menikmati hariku, bersamamu – siapapun kamu
yang akan menemani langkahku nanti, dengan cara cara sederhana – sesederhana daun
jatuh tertempa hembusan angin;
Bolehkah aku meminta ini?
Aku ingin bangun dengan raut kantuk dan tersenyum
melihat sapa pagimu di layar ponselku, tak perlu panjang, cukup selamat pagi
dengan kesan termanis, karena dengan itu aku tahu aku ada di benakmu. Atau sebuah
sapa dari seberang sana dengan erangan mengantuk, akan membuatku seharian
tersenyum dan menikmati hariku.
Aku tahu, mungkin kamu atau aku akan memiliki
kesibukan yang berbeda, waktu yang berbeda, aku takkan menganggumu dengan
banyak pesan dan mencari perhatianmu, namun bolehkah aku sekedar mendengar
kabarmu? Kirimkan aku pesan singkat namun sungguh sungguh. Akan kubalas dengan
manis, tentu saja. Akan ku nanti waktu luang bersamamu.
Aku ingin menikmati hari Minggu bersamamu, berdua,
menonton TV sampai kurasa aku mual karena bosan melihat tayangan yang itu itu
saja, menyandarkan kepalaku di dadamu sambil menyuapimu snack keju berbentuk
cincin yang ku gemari, menguap manja dan berkedip kepadamu. Menggodamu dengan
mengganggumu yang sedang sibuk memainkan game kekanakan di ponselmu. Memasakkan
makan siang untukmu, kita makan duduk di lantai dan saling bercanda. Bersepeda hingga
kakiku pegal, berlari, menyiram tanaman dan saling kelelahan.
Bagaimana dengan berjalan jalan? Mendengarkan musik
dan bernyanyi – aku tahu suaraku tak pernah terdengar merdu, seberapa besarpun
usahaku. Lalu kau akan mencubit hidungku, karena kau pikir aku begitu berisik. Lalu
kita duduk berdua, menikmati alam ciptaanNya, bercerita – saling bercerita,
mendengarkan, tertawa, saling menyela, melempar kacang, hingga kita lupa waktu,
yang tadinya terlihat cerah kini mulai menjingga, namun kita masih tak mau
berhenti berbicara dan tertawa. Membuat lelucon dan mengolok masing-masing,
lalu terdiam – dan dalam pikiran kita masing masing sedang saling mensyukuri
apa dan siapa yang sedang kita genggam tangannya, berharap ini takkan berakhir,
lalu kita saling tatap dan tersenyum, lalu tertawa terbahak bahak mengingat
semua yang kita lalui.
Aku begitu ingin menghabiskan waktu, dengan
siapapun kamu nantinya dengan cara cara yang sederhana. Bolehkah aku?
Aku ingin mendengarkanmu membacakanku beberapa
bait puisi dengan kepalaku di pangkuanmu, memberikan kecupan kecupan kecil saat
kau melihatku dan berfikir aku begitu menawan. Aku ingin duduk bermalas malasan
saat hujan, bermain monopoli, bermain kartu dan bertabur bedak. Mendengarkanmu bermain
gitar dan menyanyi dengan suaramu, tentu yang paling aku sukai. Membacakanmu beberapa
kutipan dari buku buku favoritku, lalu kamu akan mengomentarinya dengan wajah
nan bijakmu, lalu aku akan memukulmu dengan bantal dan berlari memelukmu,
mengecupmu dan tersenyum.
Aku juga ingin menari dan berlari bersamamu saat
hujan datang, lalu kita akan menggigil kedinginan, berharap pelangi datang. Kita
akan tertawa dalam pelukan, tanpa kata dan kalimat terlalu panjang untuk
mengungkapkan perasaan – namun kita telah tahu, betapa besar arti kita dalam
masing masing benakku dan benakmu.
Dan saat kita dalam jarak dan sudut terjauh kita,
izinkan aku sesekali memencet beberapa angka dan menelponmu. Mungkin aku akan
sedikit mengganggu tidurmu, lalu kau akan menguap namun tetap menjawab telponku, kau tersenyum di
seberang sana – menyadari betapa sedang merindunya gadis kecilmu. Lalu dengan
puas aku akan munutup telponku dan melanjutkan tidurku. Esoknya kau akan
membangunkanku dengan hal yang sama, lalu kita akan saling berbicara –
bercerita, iya sesederhana itu aku ingin menikmati hariku bersamamu, berbagi
cerita – dan saling mendengarkan.
Dan di saat yang tepat nanti, aku ingin menikmati
hariku bersamamu dengan cara cara yang masih sederhana. Aku ingin terbangun dan
melihatmu masih tertidur dengan pulasnya di sisiku, lalu ku kecup kau dan
kugelitik – mengingatkan kau harus bekerja dan menafkahi istrimu. Atau kau akan
terbangun terlbih dahulu, membisikkan bahwa mentari sedang menantiku untuk
terbangun dan menggilitik hidung awan awan kecil dengan aroma sedap masakanku
dan manisnya kopi buatanku. Dan sesederhana itu pula kuingin kau menikmati
harimu bersamaku.
Dan padaakhirnya nanti, di masa tuaku bersamamu,
saat tak ada lagi yang mampu kita lakukan, saat hanya ada aku dan kamu duduk
bersandar di kursi yang nyaman, aku masih ingin menikmati hariku bersamamu
dengan cara yang sederhana, sesederhana kau bercerita tentang bagaimana kau
menemukanku dan bagaimana kau bahagia karena memilihku, lalu aku akan
mengecupmu dan akupun akan bercerita tentang hal yang sama, bagaimana
bersyukurnya aku telah dipertemukan dengan pria sepertimu.
Aku ingin menikmati hariku bersamamu, sesederhana
ini. Bolehkah aku?
Teruntuk siapapun kamu – yang nanti akan
menemaniku.
Ditulis dengan senyum penuh harap,
Dari seseorang yang akan menemanimu, nanti.
♡
BalasHapushai fans :*
BalasHapus