*ditulis sebagai kenangan, bagaimana jatuh cinta bisa
begitu indah dan menyakitkan. Bagaimana rasa pernah tersimpan sebelum
terungkapkan. Sudah dikirim ke orang yang bersangkutan pada tanggal 15 Februari
2014. Dipost ulang untuk sekedar berbagi cerita :) terimakasih :)
Bagi orang orang
yang mengalami jatuh cinta diam diam, cukup untuk melihat sosok yang dipujanya
berjalan, tertawa, tersenyum, melambai menyapa dengan sepatah kata ‘hai’,
‘hallo’, atau ‘kok masih di sini?’ adalah sebuah kebahagiaan. Bagi orang yang
jatuh cinta diam diam, cinta pada sosoknya adalah sebuah keindahan untuk
menyimpan senyumannya untuk dirinya sendiri, tanpa ada orang yang tau, tanpa
ada siul siul jahil, tanpa ada godaan, hanya dia dan seorang yang dipujanya.
Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, semesta adalah takdir yang selalu
dinanti. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, cinta tetaplah cinta yang
berwarna merah jambu bahkan saat dunianya berwarna hitam dan putih. Karena
jatuh cinta diam diam tetaplah cinta yang menyenangkan.
Aku
pengecut, aku jatuh cinta diam diam. Tapi ini bahagiaku, hanya untuk menanti
senyumnya dan memperhatikannya dari jauh, memujanya dalam diamku, mencintainya
dengan tatapan mataku, membisikkan namanya dalam hembus deru nafasku saat dia
didekatku. Aku, orang yang jatuh cinta diam diam. Semesta adalah kawanku, yang
dengan kebetulan kosmosnya mendekatkanku padanya, sosok yang senyumnya selalu
kutunggu tunggu.
Dia
tak tahu, belum tahu, atau sudah tahu tentang rasaku, aku tak peduli, aku hanya
ingin mencintainya dalam diamku. Entah kapan, pasti akan aku ungkapkan. Bukan
sekarang, aku hanya ingin menikmati senyumnya dengan caraku, mencurinya dari
celah celah kecil perhatian orang di sekitarku, menguncinya untukku sendiri.
Hanya senyumannya dan aku.
Aku
begitu sangat menghargai konspirasi semseta untuk membantuku, mebantuku untuk
menikamati ‘jatuh cinta diam diam’ku.
Aku
menikamti bagaimana semesta membuatnya mengenalku. Aku menikmati bagaimana
semesta membuatnya berdansa tanpa musik bersamaku. Aku menikmati bagaimana semesta
membuatnya tersenyum kepadaku. Aku menikmati bagaimana semesta mempertemukan
langkahnya dan langkahku untuk sejenak beriringan di Selasa pagi yang indah,
atau Rabu yang menyenangkan. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya dan aku
berpapasan, dan kata ‘hai’ itu muncul. Aku menikmati bagaimana semesta
berkonspirasi untuk membuat semua ini nyata.
Kau
tahu? Adalah bahagia saat semesta berkonspirasi untuk membuatku terlambat
bangun di pagi hari dan membuatku berfikir ini adalah hari yang menyebalkan,
namun saat aku melangkahkan kakiku keluar dari pintu gerbang dengan ketergesaan
untuk berangkat kuliah, aku melihatnya, dan aku tahu sejenak langkahnya dan
langkahku akan beriringan. Bahagia.
Adalah
bahagia saat aku harus resah karena ujian lari (olah raga), namun semesta
kembali berkonspirasi untuk membuat deret barisan manusia di depanku berpindah tempat dan digantikan oleh deret
manusia lain yang ternyata salah satu diantaranya adalah dia, orang yang senyumnya
selalu ku tunggu dalam diamku, saat aku jatuh cinta diam diam.
Jatuh
cinta diam diam.
Ah!
Lucu bagaimana orang yang jatuh cinta diam diam bisa tahu dan mengingat detail
kecil tentang orang yang dipujanya yang belum tentu orang lain tahu. Senyumnya,
semua warna baju yang akan ia pakai untuk kuliah, gelak tawanya, bagaimana ia
berjalan, tingkah konyolnya, air mineral yang ia selalu bawa saat ia berangkat
kuliah dan senandung senandung kecil yang ia bisikan dalam lamunannya.
Aku
selalu mengingat suaranya, tawa renyahnya, bahkan dalam keramaian suara itu
selalu lebih menonjol untuk lebih cepat sampai di pendengaranku, aku tahu dia
ada. Selayaknya orang yang jatuh cinta diam diam, aku memperhatikannya lebih
banyak dalam diamku.
Untuk
dia yang aku puja dalam diamku, yang senyumnya selalu bisa merubah gelap hariku
menjadi secerah matahari di pagi hari yang indah, yang senyumnya selalu bisa
membuatku tersenyum lebih dari senyumku tanpanya, yang senyumnya selalu ku
nantikan, yang senyumnya adalah sentilan semangatku, yang senyumnya adalah
alasanku untuk rela menoleh ke kanan dan kiri hanya untuk mencari sosoknya,
yang senyumnya adalah alasanku untuk jatuh cinta diam diam dan menguncinya
untukku sendiri. Aku jatuh cinta. Dalam diam. Kepadamu, XXXX :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar