Jadi,
Aku sedang duduk sendiri
bukan sedang meratapi,
Aku hanya sedang menikmati
tiap tetes rintik hujan sore ini.
bukan sedang meratapi,
Aku hanya sedang menikmati
tiap tetes rintik hujan sore ini.
Ada yang sedang
menari-nari.
Ada yang jatuh,
lalu jatuh lagi.
Ada yang jatuh,
lalu dengan senang hati pergi.
lalu jatuh lagi.
Ada yang jatuh,
lalu dengan senang hati pergi.
Ada yang sedang
menari-nari.
Mereka rintik kecil hujan
sore ini,
mereka pelaku utama keindahan ini,
mereka rintik kecil gerimis sore ini,
mereka sepercik air yang membasahi
dedaunan sore ini.
mereka pelaku utama keindahan ini,
mereka rintik kecil gerimis sore ini,
mereka sepercik air yang membasahi
dedaunan sore ini.
Lalu, ada yang
menari-nari.
Mereka khayalan liar
dalam benakku,
mereka seperti sedang bermain peran dalam masa depanku
5 tahun lagi,
ada wanita serupaku
sedang duduk persis sama sepertiku
dengan cangkir teh di tangan kanannya
sama sepertiku,
Ia sedang tersenyum
menatap rintik rintik gerimis
sore itu.
mereka seperti sedang bermain peran dalam masa depanku
5 tahun lagi,
ada wanita serupaku
sedang duduk persis sama sepertiku
dengan cangkir teh di tangan kanannya
sama sepertiku,
Ia sedang tersenyum
menatap rintik rintik gerimis
sore itu.
“Ada yang menari-nari.”, katanya.
Ditengoknya samping
kanannya,
tersenyumlah dia.
oh bahagianya.
wanita serupaku, sedang duduk
dengan pria
yang sedang kuharapkan
menemani sisa hidupku.
tersenyumlah dia.
oh bahagianya.
wanita serupaku, sedang duduk
dengan pria
yang sedang kuharapkan
menemani sisa hidupku.
Jadi, 5 tahun nanti. Akankah kanda
di sini?
untuk secangkir teh sore hari
bersama rintik hujan
yang menari-nari?
ditulis degan sebuah khayalan manis, saat sedang memandangi mendung langit sore ditemani rintik yang sedang menari.
bersama secangkir teh, semanis khayalan.
bersamamu, khayalan.
retno sulistia
januari 2015.
bersamamu, khayalan.
retno sulistia
januari 2015.
Sweet kak :)
BalasHapusmakasih kak :)
Hapus