Blogger news

Life is like camera. Focus on what's important. Capture the good times. Develop from the negatives. And if things don't work out, just take another shoot

Senin, 19 Mei 2014

Semesta dan Campur Tangannya, Jatuh Cinta Diam Diam..



*ditulis sebagai kenangan, bagaimana jatuh cinta bisa begitu indah dan menyakitkan. Bagaimana rasa pernah tersimpan sebelum terungkapkan. Sudah dikirim ke orang yang bersangkutan pada tanggal 15 Februari 2014. Dipost ulang untuk sekedar berbagi cerita :) terimakasih :)
Bagi orang orang yang mengalami jatuh cinta diam diam, cukup untuk melihat sosok yang dipujanya berjalan, tertawa, tersenyum, melambai menyapa dengan sepatah kata ‘hai’, ‘hallo’, atau ‘kok masih di sini?’ adalah sebuah kebahagiaan. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, cinta pada sosoknya adalah sebuah keindahan untuk menyimpan senyumannya untuk dirinya sendiri, tanpa ada orang yang tau, tanpa ada siul siul jahil, tanpa ada godaan, hanya dia dan seorang yang dipujanya. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, semesta adalah takdir yang selalu dinanti. Bagi orang yang jatuh cinta diam diam, cinta tetaplah cinta yang berwarna merah jambu bahkan saat dunianya berwarna hitam dan putih. Karena jatuh cinta diam diam tetaplah cinta yang menyenangkan.
Aku pengecut, aku jatuh cinta diam diam. Tapi ini bahagiaku, hanya untuk menanti senyumnya dan memperhatikannya dari jauh, memujanya dalam diamku, mencintainya dengan tatapan mataku, membisikkan namanya dalam hembus deru nafasku saat dia didekatku. Aku, orang yang jatuh cinta diam diam. Semesta adalah kawanku, yang dengan kebetulan kosmosnya mendekatkanku padanya, sosok yang senyumnya selalu kutunggu tunggu.
Dia tak tahu, belum tahu, atau sudah tahu tentang rasaku, aku tak peduli, aku hanya ingin mencintainya dalam diamku. Entah kapan, pasti akan aku ungkapkan. Bukan sekarang, aku hanya ingin menikmati senyumnya dengan caraku, mencurinya dari celah celah kecil perhatian orang di sekitarku, menguncinya untukku sendiri. Hanya senyumannya dan aku.
Aku begitu sangat menghargai konspirasi semseta untuk membantuku, mebantuku untuk menikamati ‘jatuh cinta diam diam’ku.
Aku menikamti bagaimana semesta membuatnya mengenalku. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya berdansa tanpa musik bersamaku. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya tersenyum kepadaku. Aku menikmati bagaimana semesta mempertemukan langkahnya dan langkahku untuk sejenak beriringan di Selasa pagi yang indah, atau Rabu yang menyenangkan. Aku menikmati bagaimana semesta membuatnya dan aku berpapasan, dan kata ‘hai’ itu muncul. Aku menikmati bagaimana semesta berkonspirasi untuk membuat semua ini nyata.
Kau tahu? Adalah bahagia saat semesta berkonspirasi untuk membuatku terlambat bangun di pagi hari dan membuatku berfikir ini adalah hari yang menyebalkan, namun saat aku melangkahkan kakiku keluar dari pintu gerbang dengan ketergesaan untuk berangkat kuliah, aku melihatnya, dan aku tahu sejenak langkahnya dan langkahku akan beriringan. Bahagia.
Adalah bahagia saat aku harus resah karena ujian lari (olah raga), namun semesta kembali berkonspirasi untuk membuat deret barisan manusia di depanku  berpindah tempat dan digantikan oleh deret manusia lain yang ternyata salah satu diantaranya adalah dia, orang yang senyumnya selalu ku tunggu dalam diamku, saat aku jatuh cinta diam diam.
Jatuh cinta diam diam.
Ah! Lucu bagaimana orang yang jatuh cinta diam diam bisa tahu dan mengingat detail kecil tentang orang yang dipujanya yang belum tentu orang lain tahu. Senyumnya, semua warna baju yang akan ia pakai untuk kuliah, gelak tawanya, bagaimana ia berjalan, tingkah konyolnya, air mineral yang ia selalu bawa saat ia berangkat kuliah dan senandung senandung kecil yang ia bisikan dalam lamunannya.
Aku selalu mengingat suaranya, tawa renyahnya, bahkan dalam keramaian suara itu selalu lebih menonjol untuk lebih cepat sampai di pendengaranku, aku tahu dia ada. Selayaknya orang yang jatuh cinta diam diam, aku memperhatikannya lebih banyak dalam diamku.
Untuk dia yang aku puja dalam diamku, yang senyumnya selalu bisa merubah gelap hariku menjadi secerah matahari di pagi hari yang indah, yang senyumnya selalu bisa membuatku tersenyum lebih dari senyumku tanpanya, yang senyumnya selalu ku nantikan, yang senyumnya adalah sentilan semangatku, yang senyumnya adalah alasanku untuk rela menoleh ke kanan dan kiri hanya untuk mencari sosoknya, yang senyumnya adalah alasanku untuk jatuh cinta diam diam dan menguncinya untukku sendiri. Aku jatuh cinta. Dalam diam. Kepadamu, XXXX :)